Oleh : Saipudin Ikhwan
Opini, Arsipinhil.com – Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, pemuda memiliki peranan yang sangat penting. Tetapi semakin lama, pemuda sepertinya tidak lagi spesial. Pemuda sekarang hanya menjadi simbol, tidak lebih!.
Memang, sampai saat ini masih ada kelompok pemuda yang memiliki semangat juang, inovatif dan progresif. Akan tetapi dalam banyak sektor, para pemegang “kuasa” enggan memberikan kesempatan bagi pemuda.
Ke-engganan ini memiliki banyak tafsir. Mungkin saja karena tidak percaya pada kemampuan generasi muda. Atau karena tidak ingin “pengaruh – nya” direbut oleh generasi muda. Apapun alasannya, kita melihat banyak generasi tua hari ini memiliki kecendrungan tidak percaya dengan generasi muda.
Akan tetapi jika kita boleh jujur, coba tanya pada diri kita, bagaimana kondisi pemuda hari ini?. Lebih menarik mana membahas kondisi Bangsa atau tertawa sambil bermain game?. Menyatu dengan rakyat dan memecahkan persoalannya atau nongkrong di café?. Membuka buku atau membuka medsos?.
Bukankah wajar jika orang tua tidak percaya pada kita?, bukankah sangat beresiko jika memberikan kendali pada generasi yang “mabuk” seperti itu?.
Jadi, ke-engganan generasi tua untuk memberikan kesempatan lebih kepada pemuda adalah akibat dari lemahnya pemuda itu sendiri.
Maka dari itu, ayo bangkit, ayo bersatu. Singsingkan lengan baju, buktikan bahwa pemuda bisa melakukan perubahan. Bahwa pemuda adalah penerus kepemimpinan. Bahwa pemuda adalah masa depan yang gemilang. Jadilah pemuda yang memiliki kualitas, pemuda yang siap berjuang untuk kepentingan bersama. Pemuda yang di dalam dirinya terpatri semangat pengorbanan.
Untuk itu, di momentum Sumpah Pemuda yang ke- 90 ini. Tanamkan dalam diri, bahwa untuk berjuang, untuk berkorban, kita harus mengembangkan diri, harus mempersiapkan diri. Sebab masa depan bangsa ada di tangan para pemuda. Hingga saatnya generasi tua katakan, “Saatnya kalian Pemuda yang memimpin”.